Minggu, 02 Maret 2014

Jahe

berikut ini artikel tentang jahe dan manfaatnya. Cek it dot.

read more
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari Bahasa Sanskerta, singaberi.
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
Adapun klasifikasi Jahe dalam ilmu botani sebagai berikut: 

  • Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
  • Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  • Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  • Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  • Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
  • Sub Kelas: Commelinidae
  • Ordo: Zingiberales
  • Famili: Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
  • Genus: Zingiber
  • Spesies: Zingiber officinale Rosc.

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku Zingiberaceae. Nama Zingiber berasal dari bahasa Sansekerta “singabera” (Rosengarten 1973) dan Yunani “Zingiberi” (Purseglove et al. 1981) yang berarti tanduk, karena bentuk rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. Officinale merupakan bahasa latin (officina) yang berarti digunakan dalam farmasi atau pengobatan (Janson 1981).
Jahe dikenal dengan nama umum (Inggris) ginger atau garden ginger. Nama ginger berasal dari bahasa Perancis:gingembre, bahasa Inggris lama:gingifere, Latin: ginginer, Yunani (Greek): zingiberis (ζιγγίβερις). Namun kata asli dari zingiber berasal dari bahasa Tamil inji ver. Istilah botani untuk akar dalam bahasa Tamil adalah ver, jadi akar inji adalah inji ver. Di Indonesia jahe memiliki berbagai nama daerah. Di Sumatra disebut halia (Aceh), beuing (Gayo), bahing (Karo), pege (Toba), sipode (Mandailing), lahia (Nias), sipodeh (Minangkabau), page (Lubu), dan jahi (Lampung). Di Jawa, jahe dikenal dengan jahe (Sunda), jae (Jawa), jhai (Madura), dan jae (Kangean). Di Sulawesi, jahe dikenal dengan nama layu (Mongondow), moyuman (Poros), melito (Gorontalo), yuyo (Buol), siwei (Baree), laia (Makassar), dan pace (Bugis). Di Nusa Tenggara, disebut jae (Bali), reja (Bima), alia (Sumba), dan lea (Flores). Di Kalimantan (Dayak), jahe dikenal dengan sebutan lai, di Banjarmasin disebut tipakan. Di Maluku, jahe disebut hairalo (Amahai), pusu, seeia, sehi (Ambon), sehi (Hila), sehil (Nusalaut), siwew (Buns), garaka (Ternate), gora (Tidore), dan laian (Aru). Di Papua, jahe disebut tali (Kalanapat) dan marman (Kapaur). Adanya nama daerah jahe di berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan penyebaran jahe meliputi seluruh wilayah Indonesia. Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di daerah katulistiwa seperti Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equadordan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak dikonsumsi. Untuk mendapatkan rimpang jahe yang berkualitas, jahe dipanen pada umur tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua.
Selain dipasarkan dalam bentuk olahan jahe, juga dipasarkan dalam bentuk jahe segar, yaitu setelah panen, jahe dibersihkan dan dijual kepasaran.
Terdapat beberapa hasil pengolahan jahe yang terdapat di pasaran, yaitu:
  • Jahe kering
  • Awetan jahe
  • Jahe bubuk
  • Minyak jahe
  • Oleoresin jahe

Jenis-jenis jahe

  1. Jahe besar (Z. officinale Sp) ;

  2. Tipe klon jahe besar di Jawa Barat dikenal dengan sebutan jahe badak dan jahe gajah, sedangkan di Bengkulu dikenal dengan nama jahe kombongan. Sesuai dengan sebutannya, jahe besar memang mempunyai rimpang lebih besar dibandingkan ke-dua klon lainnya. Berwarna kuning atau kuning muda, seratnya sedikit dan lembut. Aromanya kurang tajam dan rasanya kurang pedas. Jahe ini mengandung minyak atsiri 0,82-1,68 % dihitung atas dasar berat kering. Penggunaan untuk rempah-rempah, minuman dan makanan.
  3. Jahe kecil (Z. officinale Var. Amarum) ;

  4. Rimpang jahe kecil lebih besar daripada jahe merah, akan tetapi lebih kecil daripada jahe besar. Bentuk agak pipih, berwarna putih, seratnya lembut dan aromanya tidak tajam. Jahe ini mengandung minyak atsiri 1,5-3,3 % dari berat ringannya. Jahe kecil digunakan sebagai bahan baku minuman, rempah-rempah dan penyedap makanan. Di samping jahe kecil, namun masih tetap dalam satu klon adalah jahe kuning yang sering disebut jahe emprit.
  5. Jahe merah (Z. officinale Var. Rubrum) ;

  6. Tipe klon jahe merah sering disebut jahe sunti. Rimpangnya paling kecil dibandingkan ke-dua klon lainnya, berwarna merah sampai jingga muda dan seratnya kasar, aroma tajam dan rasanya sangat pedas. Oleh karena itu, harga jahe merah ini paling mahal bila dibandingkan jahe lainnya. Kandungan minyak atsiri 2,58-2,72 % dihitung atas dasar berat kering. Penggunaannya lebih banyak untuk industri obat-obatan.
Manfaat Jahe:
Morning sickness
Jahe diyakini memiliki efek positif bagi ibu hamil yang mengalami morning sickness. Mengkonsumsi segelas air hangat dengan campuran jahe menjadi cara paling efektif untuk mengatasi gangguan ini.

Memerangi sel kanker
Kandungan nutrisi dalam jahe juga membantu meredam perkembangan sel-sel kanker di dalam tubuh. Sejumlah studi mengungkap khasiat ekstrak jahe dalam memerangi beragam kanker seperti kanker ovarium dan usus.

Mengurangi sakit dan radang
Jahe bersifat anti-inflamasi yang dapat dijadikan obat pengurang rasa sakit. Bagi Anda yang memiliki masalah osteoarthritis atau arthritis, jahe merupakan pilihan tepat untung mengurangi rasa sakit.

Antibakteri
Dalam sebuah metode uji laboratorium, jahe menunjukkan efek antibakteri dan antijamur. Jahe mengandung sejumlah besar anti-oksidan zingerone dan dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan oksidasi.

Obat mabuk perjalanan
Bagi Anda yang sering mengalami mabuk perjalanan, ada baiknya Anda mengkonsumsi minuman jahe. Rempah ini diyakini selain mengurangi rasa mual juga menyembuhkan jet lag.

Atasi gangguan menstruasi
Berbagai obat kimia hadir untuk mengurangi rasa sakit yang dialami wanita saat menstruasi. Namun, Anda harus mencoba cara alami ini. Mengkonsumsi teh jahe yang dicampur dengan gula merah.

Sakit gigi
Untuk mengatasi masalah gigi, gosokkan jahe mentah pada gigi yang nyeri, jika perlu ratakan pada seluruh bagian dalam mulut untuk mengurangi rasa sakit.

Batuk dan sakit tenggorokan
Jahe juga dikenal sebagai obat Ayuverdic untuk batuk dan sakit tenggorokan. Jahe tidak hanya menenangkan saluran tenggorokan, tetapi juga mempercepat penyembuhan. 

Mengatasi mual perut
Untuk membuatnya sangat mudah. Pertama, cuci bersih jahe, lalu jemur selama satu hari. Kemudian, jahe dikupas sedikit kulitnya dan digeprek. Lalu, seduh dengan air panas sambil ditutup hingga hangat. Ramuan tersebut kemudian dicampurkan dengan air gula sesusai selera. Minumlah satu kali sehari.

Menurunkan kolesterol
Sejumlah studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara reguler efektif mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Kandungan gingerol dalam jahe juga memiliki efek antikoagulan yang mampu mencegah penggumpalan darah. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang memperlancar aliran darah. 

Menghilangkan jerawat
Kupas kulit satu siung jahe berukuran kecil. Bersihkan hingga bagian warna coklatnya mengelupas dan terlihat bagian dalam yang berwarna kuning. Iris jahe hingga ketebalannya sekitar 1/4 inci. Bersihkan wajah dengan cara membilasnya dengan air. Aplikasikan jahe yang sudah diris ke seluruh area wajah sambil berikan pijatan perlahan. Putar-putar hingga jahe mengeluarkan cairan berminyak. Berbaringlah dan letakkan jahe di seluruh permukaan wajah. Diamkan selama sekitar 10 hingga 15 menit. Setelah itu bilas lagi wajah dengan air dan keringkan dengan handuk lembut.

Membuang racun dalam tubuh
Tambahkan dua ratus gram bubuk jahe pada air hangat. Jahe mengandung senyawa anti-inflamasi yang bisa meningkatkan sirkulasi darah. Termasuk membantu membuang racun dalam tubuh melalui keringat. Berendamlah selama sekitar 20 hingga 30 menit. Sambil berendam, penuhi juga kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih. Anda perlu mengembalikan mineral dan cairan yang hilang melalui keringat.

Menghilangkan sakit kepala
Jahe tidak hanya membantu mengurangi rasa mual, tetapi juga bermanfaat untuk memerangi sakit kepala. Karena dalam jahe mengandung anthistamin dan anti inflamasi. Jika sakit kepala telah melanda, Anda dapat menikmati manisan jahe untuk mengurangi rasa nyeri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar